Rabu, 03 Agustus 2011

BEDUG MAGRIB

Masyarakat  sebulan ini sangat rajin dan senang berkumpul kalau di sore hari, ada yang di rumah, tempat makan, ataupun di kantor, dan tidak mau melewatkan suatu moment yang sangat penting dan  begitu di tungu-tungu, sampai-sampai orang-orang rela meninggalkan apa yang sedang dikerjakan atau sesibuk apapun, demi menunggu moment yang terpenting terebut.

Kamis, 16 Juni 2011

Membingungkan Rakyat

Mata melihat, mata memandang , mata menatap sebuah tampilan yang dimaikan oleh para pemimpin sekarang ini seolah-olah ini permainan yang wajar dan bangsa ini milik mereka. apa gunanya semua itu??? semua hanya omong kosong belaka…..
rakyat bingung siapa sebenernya yang bener karena semua merasa dirinya benar,,,,
wahai para pemimpin rakyat dan bangsa janganlah membuat rakyat bingung, rakyat tidak membutuhkan siapa yang benar dan yang salah. tapi yang rakyat dan bangsa ini butuhkan keseriusan kalian dan komitmen kalian untuk rakyat dan bangsa menuju kesejateraan dan aman……….
jangan sampai rakyat ini muak dan dengan semua ini…..
ingat rakyat belum bertindak…..kalau sudah bertindak kalian akan merasakan bagaimana rakyat bertindak…..

Jumat, 29 April 2011

Radikalisme di Dunia Pendidikan, Benarkah…??????


Pendidikan di Indonesia sekarang sedang menjadi sorotan public,  pasalnya peristiwa terorisme dan  radikalisme  yang sedang hangat-hangatnya terjadi yang melingkupi masyarakat kebanyakan pelakunya adalah pelajar dan mahasiswa, dan ini membuat cengah dunia pendidikan dari institusi sampai guru-guru. Kejadian ini mencoreng kualitas pendidikan kita, apalagi dimedia ada sebuah lembaga penelitian menginformasikan hasil penelitiannya bahwa yang menjadi sasarannya pendidikan agama islam, karena kebanyakan guru agama islam dan siswa yang beragama islam itu terlalu condong berpikiran kea rah sikap radikalisme, apalagi kebanyakan para pelaku terror bom dan yang terjerumus kepada sikap radiaklisme itu pelajar dan mahasiswa.

Selasa, 12 April 2011

ANAK ITU SEHARUSNYA SEKOLAH

Melangkahkan kaki keluar rumah kontrakan, seorang anak berjalan membawa tas dengan niat diluar sana ada beberapa harapan yang bepihak kepadanya, mulailah anak itu berjalan selangkah demi selangkah menyisiri jalan dan mengahampiri setiap orang yang ada, dan menawarkan sesuatu yang ada didalam tasnya. Ternyata yang ditawarkan oleh setiap orang adalah beberapa helai baju bekas milik ayahnya dan dia. Waktupun sudah sore menjelang magrib, mataharipun sudah tak tampak yang ada hanyalah rembulan yang sedang mengintip seolah-olah mengintai orang-orang yang sedang lalu-lalang ditengah kemacetan setelah seharian beraktifitas.

Kamis, 07 April 2011

PERTARUHAN JAKARTA

Jakarta awalnya dari sebuah bandar kecil di muara Sungai Ciliwung sekitar 500 tahun silam. Selama berabad-abad kemudian kota bandar ini berkembang menjadi pusat perdagangan internasional yang ramai. Pengetahuan awal mengenai Jakarta terkumpul sedikit melalui berbagai prasasti yang ditemukan di kawasan bandar tersebut. Keterangan mengenai kota Jakarta sampai dengan awal kedatangan para penjelajah Eropa dapat dikatakan sangat sedikit.

Senin, 04 April 2011

PENDIDIKAN AGAMA SEBAGAI DASAR PENDIDIKAN MORAL

Dunia pendidikan di Indonesia sedang mengalami krisis moral, dan ini terjadi pada peserta didik yang semuanya itu calon-calon pemimpin bangsa. Bagaimana pun, krisis moral peserta didik jelas berkaitan dengan krisis-krisis lain yang dihadapi pendidikan nasional kita umumnya. Karena itu, kalau kita mau menilai secara lebih adil dan fair meskipun krisis moral peserta didik merupakan cermin dari krisis lebih luas, yang terdapat dan berakar kuat dalam masyarakat umumnya. Dengan kata lain, krisis moral di antara peserta didik pada berbagai jenjang pendidikan khususnya jenjang menengah dan tinggi bagaimana pun merupakan cermin dari krisis moral dalam masyarakat lebih luas.
Dalam hal pendidikan nasional kebayakan yang di kedepankan hanyalah hal yang kongnitif sedangkan afektif dan psikomotorik cenderung terabaikan oleh para pengajar, apalagi yang diprioritaskan pendidikan eksak saja dan yang diutamakan hanyalah kongnitifnya saja, ini mengakibatkan yang terjadi adalah moral force yang ada pada peserta didik tidak ada atau berkurang maka terjadilah tawuran, kehidupan yang hedonis atau foya-foya, sopan santun terhadap lingkungan, keluarga bahkan samapai ke guru pun yang notabennya membeberikan pengajaran serta pendidikan kepada mereka, serta kurangnya kepekaan social terhadap lingkungan.
Pandangan dasarnya, bahwa kemerosotan akhlak, moral, dan etika peserta didik disebabkan gagalnya pendidikan agama islam di sekolah. Harus diakui, dalam batas tertentu, pendidikan agama islam memiliki kelemahan-kelemahan tertentu, sejak dari jumlah jam yang sangat minim, materi pendidikan agama yang terlalu banyak teoritis, sampai kepada pendekatan pendidikan agama yang cenderung bertumpu pada aspek kognitif dari pada afekif dan psikomotorik peserta didik. Berhadapan dengan berbagai kendala, masalah-masalah seperti ini, pendidikan agama islam tidak atau kurang fungsional dalam membentuk akhlak, moral, dan bahkan kepribadian peserta didik.
Masalah yang disinggung di atas hampir bisa dipastikan hanyalah merupakan krisis yang dihadapi pendidikan nasional umumnya. Krisis yang dihadapi kelihatannya bukan hanya menyangkut kinerja sekolah atau dunia pendidikan umumnya dalam hal kualitas akademis lulusannya, tetapi juga dalam hal mentalitas, moral dan karakter.
Padahal kalau ditinjau lagi tentang masalah pendidikan agama islam yang diterapakan pada sekolah sebenar mensinkronkan antara afektif, psikomotorik, dan kongnitif pada peserta didik, karena dalam kurikulumnya terdapat pengarahan terhadap nilai-nilai moral sekaligus praktek yang dilakukan. Jadi kepekaan akan keadaan serta sikap yang dipraktekan peserta didik dapat dilakukan sehari-hari.
Maka dari itu untuk pendidikan agama Islam yang diterapkan pada sekolah-sekolah harus ditambah jamnya serta mengedepankan kognitif, afektif dan psikomotorik, serta untuk pengawasan terhadap perserta didik harus benar-benar berkesinambungan anatara pemerintah, pendidik atau guru dan orang tua, karena dengan ini modal dasar untuk memperbaiki moralitas anak bangsa yang sudah mengalami degradasi moral dan ini jika dibiarkan dan diabaikan begitu saja dampaknya akan besar terhadap masyarakat dan Negara.

Minggu, 09 Januari 2011

Kondisi Yang Terulang-ulang

Perjalanan bangsa ini sudah setengah abad lebih dari Bung Karno dan Bung Hatta membacakan teks Ploklamasi sampai sekarang, tapi apa yang terjadi permaslaan dan persoalan makin lama makin membuat rakyat ada yang apatis, resah, bingung bahkan muak meliahat permaslahan yang ada.

ATLANTIS, JAKARTA, DAN BETAWI

Apakah sejarah dan kebudayaan akan segera hilang dari peradaban dunia seperti peradaban Atlantis?...itu hayalah pertanyaan dari seorang anak Betawi yang melihat kondisi kebudayaan Betawi  dan Jakarta seperti ini. Suasana dan kondisi kota Jakarta sebagai ibukota dan kota metropolitan menjadiakan daerah ini dituntut untuk seperti kota metropolitan lainnya, ada gedung-gedung pencakar langit, mal-mal, perumahan, dan bangunan-bangunan yang mewah, tetapi sayangnya pembangunannya tidak melihat aspek sosial dan lingkungan serta dampaknya.

Selasa, 04 Januari 2011

Tahun Baru

Malam pergantian tahun adalah moment paling ditunggu-tunggu oleh sebagian besar manusia di penjuru dunia, karena semua orang telah melewati hari-hari tak terasa sudah berjalan setahun dan siap menyongsong tahun yang baru, dan semua itu dilakukan  dengan berbagai macam cara, ada dengan berjalan-jalan keluar berlibur d luar kota, kembang api,  dzikir akbar, pengajian akbar,

PEMUDA; PERAN DAN FUNGSINYA

            Begitu panjang perjalanan yang dialami bangsa ini untuk mempertahankan dan menjadikan bangsa yang bermartabat dimata dunia, serta mensejahterakan rakyat yang merupakan salah satu pokok terbentuknya suatu bangsa. Dari sekitar tahun 1908 dr. Sutomo yang mendirikan organisasi pertama di Indonesia yaitu Budi Utomo, yang kemudian organisasi ini kemudian menjadi founding father terbentuknya organisasi yang lain pada masa itu, yang kemudian dinamakan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Setelah berselang 20 tahun kemudian, yaitu tahun 1928 bangsa ini dikejutkan dengan kesepakatan dan berkomitmen para pemuda untuk menjadikan, bangsa, bahasa, dan tanah air adalah Indonesia, yang kemudian diperingati bangsa ini sebagai sumpah pemuda.

PEMUDA SEBAGAI EPISENTRUM PERUBAHAN


Generasi muda merupakan konsep yang selalu dikaitkan dengan masalh “nilai”, hal ini sering lebih merupakan pengertian ideologis dan cultural dari pada pengertian ilmiah. Misalnya “pemuda harapan bangsa”, “pemuda pemilik masa depan” dan lain sebagainya yang kesemuanya merupakan beban moral bagi pemuda. Tetapi dilain pihak pemuda menghadapi persoalan-persoalan seperti kenakalan remaja, ketidak patuhan terhadap orang tua/ guru, kecanduan narkoba, frustasi, keterbatasan lapangan kerja dan masalah lainnya, kesemuanya adalah akibat adanya jurang antara keinginan dan harapan dengan kenyataan yang mereka hadapi.