Jumat, 29 April 2011

Radikalisme di Dunia Pendidikan, Benarkah…??????


Pendidikan di Indonesia sekarang sedang menjadi sorotan public,  pasalnya peristiwa terorisme dan  radikalisme  yang sedang hangat-hangatnya terjadi yang melingkupi masyarakat kebanyakan pelakunya adalah pelajar dan mahasiswa, dan ini membuat cengah dunia pendidikan dari institusi sampai guru-guru. Kejadian ini mencoreng kualitas pendidikan kita, apalagi dimedia ada sebuah lembaga penelitian menginformasikan hasil penelitiannya bahwa yang menjadi sasarannya pendidikan agama islam, karena kebanyakan guru agama islam dan siswa yang beragama islam itu terlalu condong berpikiran kea rah sikap radikalisme, apalagi kebanyakan para pelaku terror bom dan yang terjerumus kepada sikap radiaklisme itu pelajar dan mahasiswa.
Sikap inilah yang membuat orang tua dan masyarakat resah, ditambah pemberitaan dari media yang berlebihan tentang hasil penelitian lembaga tersebut yang belum tentu hasilnya itu valid dan belum diujimaterikan serta membandingkan metode apa yang digunakan. Radikalisme yang terjadi sekarang memang tidak dipungkiri yang menjadi target sasan empuknya itu siswa dan mahasiswa itupun terjadi pada semester-semester awal, tetapi jangan kita mengambil kesimpulan dulu bahwa masalah ini memang terjadi pada dunia pendidikan apalagi pendidikan agama islam dan para guru.
Sebenarnya kita harus jeli melihat kalau kejadian ini terus menerus yang terjadi adalah para guru akan disalahkan terutama guru agama yang notabennya orang yang memberikan pengajaran dan pengetahuan pada peserta didiknya, selanjutnya menjadi beban psikis padahal kita semua tahu bahwa kurikulum dan pengajaran pendidikan agama islam pada sekolah sudah bagus dibuat dan diberikan disekolah. Untuk menciptakan kualitas pendidikan yan baik dan mengena pada peserta didik itu harusnya semua elemen yang ada berjalan baik, seperti kurikulum, guru, dan lingkungan. Terkadang yang terjadi realitanya dan menjadi kendala pada tataran lingkungan atau pergaulan yang sebenarnya itu tugas orang tua dan masyarakat, guru dalam hal ini mengawasi pada tataran di lingkungan sekolah.
Menelisik lebih jauh lagi sebenarnya fenomena radikalisme, terorisme, atau pencucian otak terhadap pelajar yang marak sekarang ini yang disalahkan atau di jadikan kambing hitam itu dunia pendidikan khususnya pendidikan islam, akan tetapi dari segi politik, hukum, social, keamanan, dan ada juga kepentingan pihak-pihak yang tidak mau generasi ini cerdas dan memajukan bangsa.
Maka, seharusnya yang harus dibenahi dan bertanggung jawab  bukan hanya dunia pendidikan tetapi semua elemen dari politik, hukum, social, dan keamanan bersama-sama menyelesaikan masalah yang terjadi pada generasi bangsa ini, dan jangan terpengaruh dan merespon terlalu cepat dari informasi-informasi yang belum tentu benar perkaranya, dalam hal ini kita harus mengkaji lebih dalam lagi, memberikan kritisi dan solusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar