Rabu, 18 Februari 2015

3 TAHUN 10 HARI



Bahasa cinta memang tidak ada habisnya jika diungkapkan oleh kata-kata, karena cinta merupakan kodrat yang sangat privat bagi manusia. Tidak ada seorangpun yang hidup tanpa cinta, siklus kehidupan manusia selalu diiringi oleh cinta dan itu akan abadi sampai akhir dunia ini. Cinta merupakan salah satu sifat Tuhan yang diberikan oleh seluruh makhluk-NYa termasuk manusia.

Kenapa Tuhan memberikan salah satu sifatnya kepada manusia, itu berarti Cinta TUhan kepada makhluknya begitu besar dan tak ada yang bisa menandingi cinta Tuhan. Terkadang jika kita menyalahgunakan arti cinta itu sendiri banyak yang mengalami kekecewaan dan kepedihan bahkan ada yang sampai menederita penyesalan sepanjang hidup.

Ada kisah tentang cinta dalam arti yang kecil yaitu perpaduan kasih antara seorang pria dan wanita. Kisah ini memang cukup dramatis dan sangat fenomenal.  Peristiwa ini terjadi ketika awal memakai seragam putih abu-abu alias SMA, memang kisah kasih disekolah sungguh aneh tapi nyata, tiada kasih paling indah kisah kasih di sekolah  kalau kata om Chrisye. 


Ada seorang pria sebut saja Ucok dan yang wanita namanya Mona. Awalnya ucok melakukan kode bahwa dia suka sama Mona sudah dari kelas satu SMA, karena pesona seorang Mona yang sangat indah dan tak bisa dilupakan dalam ingatan. Dengan begitu dalam diri ucok bertekad demi apapun harus mendapatkan cintanyanya Mona.

Mulailah aksi Ucok melakukan pendekatan mulai dari hal membuat puisi cinta dan bernyanyi kisah untuk si Mona, namun hanya kecuekan yang didapat. Tapi ucok tak pantang menyerah untuk  mendapatkan hatinya Mona dan cintanya.

Waktu terus berganti mereka sudah naik ke kelas dua, Usaha murni seorang ucok tak terpatahkan dan tak kendor mengejar misi cinta suci ini, dan hasilnya pun sama hanya keacuhan yang didapat. Miris memang derita cinta seorang ucok, ada sumpah dalam dirinya sebenarnya badai didepan mata tak akan gentar hati ini untuk mendapatkannya. Walaupun dia tau bahwa banyak pria lain sedang mengejar cinta Mona juga, dan itu dijadikan motivasi untuk terus tetap semangat dan itu semua demi Mona.

Tak terasa dengan waktu sudah kelas tiga saja mereka berdua masih satu sekolahan dan si ucok masih tetap tegar ingin mendapatkan kasih si Mona, karena mereka berdua sudah kelas tiga dan focus untuk kelulusan maka ucok pun focus kelulusan tapi tetap on fire mengejar Mona. 

Akhirnya mereka ujian kelulusan dan itu tepat ketika setelah ujian mata pelajaran, ucok berusaha memberanikan diri mengajak Mona pulang bareng dan ini merupakan moment terakhir sebelum mereka lulus. Masa penantian 3 tahun mengejar cinta Mona mengalami klimaks di hari yang cerah dengan pedenya mengajak Mona pulang bareng, dan respons Mona pun baik dengan mengiyakan permintaan, Ucokpun senang karena selam 3 Tahun baru kali ini mendapat respon sebaik ini.

Dalam perjalanan pulang mereka berdua bersenda gurau, bercanda-canda, dan saling melempar senyum. Pada waktu sudah sampai di dekat rumah Mona dengan gagah beraninya Ucok mengunggapkan isi hatinya bahwa dia cinta dan sayang dengan Mona lahir dan Bathin.

Dengan perasaan yang ketar-ketir si Ucok meminta kepastian jawaban dan balasan apakah cinta dia diterima atau ditolak, namun Mona meminta waktu untuk berpikir dan merenung menentukan pilihan iya atau tidak. Mona berusaha memberikan penjelasan kepada Ucok, mengenai jawaban akan dibalas dengan melalui sms.

Pulanglah si Ucok bersama sepeda motor  tuanya dengan perasaan cemas dan tak menentu karena menunggu sebuah jawaban, karena menurutnya itu adalah kepastian dan klimaks dari penantian selama tiga tahun. Ketika di tengah jalan berbunyi deringan pesan hp masuk, berhentilah sambil membuka pesan hp dan ternyata dari si Mona yang isinya “Hati-hati yah di jalan…!!!!” . Melihat isi sms perasaan pun gembira dengan kemeronaan bunga-bunga yang indah, tak terbendung meluapkan isi hatinya yang sedang gembira secara tidak sadar di jalan sampai rumah senyum dari wajahnya tak pernah lepas.

Ketika sampai di rumah berbunyi lagi hp dan ada pesan masuk lagi-lagi dari si Mona yang isinya menyatakan bahwa dia menerima cinta si Ucok. Tak terbendung emosi gembiranya sampai jingkrak-jingkrak di kamar, akhirnya penantian dan pengharapan tiga tahun mencapai titik nadir. Dengan begitu Ucok memilki kekeasi idamannya, dan memang usaha tidak akan khianati hasil.

Setelah resmi menjalin kasih mereka berdua jalan-jalan, makan , berangkat dan pulang bersama, serta nonton bioskop layaknya sepasang kekasih memadu kasih. Raut wajah mereka begitu senang  dan aktivitas itu mereka lakukan setiap hari. Dari hari pertama, kedua, ketiga, sampai hari kedelapan ada geliat yang aneh yang ditunjukan Mona.

Kecurigaan pun terpikirkan dalam benak Ucok ada apa dengan semua ini? Tanya Ucok dalam hati, namun tak terlalu dihiraukan olehnya mungkin itu hanya dugaan saja. Keesok harinya di hari kesembilan seperti biasa mengajak jalan bareng ke sekolahan karena sudah lulus-lulusan jadi ada acara kumpul-kumpul bersama teman yang lain.

Waktu sampai di sekolah tanpa ada firasat apa-apa tiba-tiba ada cowo berpostur besar dan gagah sedikit lebih ganteng dari Ucok menyanyikan lagu tentang cinta dengan sebuah gitar untuk Mona dan dia terkejut dengan lagu itu seolah-olah sedang merayu dengan suara yang sangat merdu bahkan teman satu angkatan mengelilingi cowo itu dengan Mona sambil terpesoan dan terhipnotis dengan lagu cinta disertai suara yang sangat indah.

Ucok dengan wajah yang sangat muram dan merah memendam kekesalan melihat kekasihnya dirayu di depan umum bahkan di hadapannya, rasa kecewa pun menghinggap dalam pikirannya ingin dihajar cowo itu sepertinya. Pulanglah keduanya kerumah masing-masing, emosi itu masih terpatri dalam diri Ucok melihat kejadian di sekolah tadi tak tenang rasanya.

Pagi harinya di hari kesepuluh mereka bertemu dan tiba-tiba Mona bilang ke Ucok bahwasanya dia ingin putus sama Ucok, tidak ada angin, tidak ada badai Mona berbicara seperti itu membuat Ucok kaget dan bingung memang ada apa ini semua. Dia berusaha berbicara dan minta penjelasan kenapa Mona bilang sepeti itu seketika.

Alasanpun nihil yang didapat dan ternyata Mona setelah itu jalan bareng sama cowo besar yang bernyayi untuknya. Kemudian hari Ucok dapat kabar Mona jadian dengan cowo itu, rasa getir pun merundung suasana hati Ucok kenapa semua ini terjadi dengannya begitu cepat, apalagi Mona memilih cowo itu hanya suaranya bagus saja.

Waktu pun beputar cepat akhirnya Ucok masuk kuliah dan masuk kampus negeri di Bogor dan memilih jurusan matematika, dalam dirinya bertekad dia akan melupakan itu semua dan menatap masa depan yang akan indah, Karena Tuhan akan menyiapkan pendaping yang terbaik untuk dirinya. Pasca lulus dia melamar perusahan swsata bergengsi dan terbesar se-Asia Tenggara dengan modal pasti akan mendapatkan dan meraih tujuan yang dicari.

Akan tetapi, ada kabar bahwa cewenya merasa dia pacaran dengan Ucok dua hari bahkan tidak ingat dia pernah jadian. Begitu getir memang perasaan Ucok mengenai wanita, semoga Tuhan memberikan kekuatan dan ketabahan serta kesuksesan selalu berpihak dengannya
.
Sebenarnya kisah ini hanyalah inspirasi dari seseorang teman yang tak perlu disebutkan namanya tapi sangat inspiratif sekali, mohon maaf apabila ada kekurangan dan kelebihan serta penyebutan pada penulisannya. 

Jakarta, 29 Januari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar