Datanglah bila engkau menangis
ceritakan semua yang engkau mau
percaya padaku, aku lelakimu
mungkin pelukku tak sehangat senja
ucapku tak menghapus air mata
tapi ku di sini sebagai lelakimu
akulah yang tetap memelukmu erat
saat kau berfikir mungkinkah berpaling
akulah yang nanti menenangkan badai
agar tetap tegar kau berjalan nanti
sudah benarkah yang engkau putuskan
garis hidup sudah engkau tentukan
engkau memilih aku sebagai lelakimu…..
(Virza
– Aku Lelakimu)
Pria merupakan makluk ciptaan Tuhan yang salah satu tugasnya
adalah menjaga dan mendampingi para wanita, tanpa pria dunia ini mungkin terasa
hampa. Dalam diri pria memiliki kekuatan untuk melindungi kaum wanita, dan juga
memiliki bahu yang kuat serta tegar untuk sandaran para wanita jika sedang
menitikan air mata, karena bahu pria terdapat ketenangan dan kesejukan bagi
wanita yang membutuhkannya.
Ketegaran dan kekuatan yang ada pada pria sebenarnya tidak
ada apa-apanya dan kegunaanya, karena di balik itu semua ada sosok wanita yang menjadi
sumber kekuatan dan ketegaran serta kestabilan dalam setiap langkah dan
perjuangan bagi seorang pria. Coba perhatikan! dalam kegagahan orang-orang
hebat pasti ada sosok wanita yang selalu menjadi penyemangat, pembangkit,
penguat dan control. Lihatlah seperti Nabi Muhammad di balik kecakapan dalam
memimpin ada sosok Khadijah, dalam ketegasan seorang Soekarno ada sosok
Fatmawati, dalam kepintaran seorang Hatta ada sosok Rahmi Rachim, dan masih
banyak lagi sosok seorang wanita berpengaruh dalam hidup pria.
Memang kami para pria ada yang pandai dan tak pandai
mengungkapkan rasa sayang serta cinta kami kepada kalian wahai para wanita,
mungkin kami para pria terkesan acuh, kaku, cuek, sangar dan lain sebagainya.
Tapi ketahuilah kalian para wanita pada dasarnya kami para pria mengungkapkan
cinta dan sayang dengan kalian segenap jiwa raga kami serta yang paling penting
dengan tanggung jawab kami kepada kalian sebagai wanita.
Bahu ini masih cukup kuat untuk menjadi sandaran dari semua
keletihan, kelelahan bahkan berusaha air mata tak jatuh dan membuat senyum itu
kembali terlihat dalam senyum kalian wahai wanita yang telah memilki pasangan.
Badan ini cukuppun tegar dan hangat untuk pelukan ketenangan jika sedang
terjadi gundah gulana dan badai melanda.
Sekali lagi, kami para pria perbuatan untuk berusaha
memberikan yang terbaik untuk wanitanya. Wahai para wanita terima kasih sudah
memilih dan percaya kami para pria sebagai suami, kekasih, atau pasangan hidup
untuk selamanya sampai nafas terhenti dan denyut nadi tak lagi berdetak. Terima
kasih Tuhan Engkau telah menciptakan sosok wanita dalam kehidupan pria. Tak ada
yang seindah dalam kehidupan ini selain mendapatkan sesosok wanita yang
mengerti dan sesosok pria yang bertanggung jawab. Mungkin akan hampa jika seseorang
pria dan wanita belum menemukan sosok pendamping yang akan menjadi perjalanan
dinamika hidup.
Sekuat-kuat seorang pria jika tak ada wanita dalam hidupnya
maka hatinya getir, karena hati tak akan bisa dibohongi walaupun seakan tegar
begitupun juga sebaliknya.
Jakarta, 23 Januari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar