Senin, 26 Januari 2015

PRIA



Datanglah bila engkau menangis
ceritakan semua yang engkau mau
percaya padaku, aku lelakimu

mungkin pelukku tak sehangat senja
ucapku tak menghapus air mata
tapi ku di sini sebagai lelakimu

akulah yang tetap memelukmu erat
saat kau berfikir mungkinkah berpaling
akulah yang nanti menenangkan badai
agar tetap tegar kau berjalan nanti

sudah benarkah yang engkau putuskan
garis hidup sudah engkau tentukan
engkau memilih aku sebagai lelakimu….. 
(Virza – Aku Lelakimu)


Pria merupakan makluk ciptaan Tuhan yang salah satu tugasnya adalah menjaga dan mendampingi para wanita, tanpa pria dunia ini mungkin terasa hampa. Dalam diri pria memiliki kekuatan untuk melindungi kaum wanita, dan juga memiliki bahu yang kuat serta tegar untuk sandaran para wanita jika sedang menitikan air mata, karena bahu pria terdapat ketenangan dan kesejukan bagi wanita yang membutuhkannya.

Ketegaran dan kekuatan yang ada pada pria sebenarnya tidak ada apa-apanya dan kegunaanya, karena di balik itu semua ada sosok wanita yang menjadi sumber kekuatan dan ketegaran serta kestabilan dalam setiap langkah dan perjuangan bagi seorang pria. Coba perhatikan! dalam kegagahan orang-orang hebat pasti ada sosok wanita yang selalu menjadi penyemangat, pembangkit, penguat dan control. Lihatlah seperti Nabi Muhammad di balik kecakapan dalam memimpin ada sosok Khadijah, dalam ketegasan seorang Soekarno ada sosok Fatmawati, dalam kepintaran seorang Hatta ada sosok Rahmi Rachim, dan masih banyak lagi sosok seorang wanita berpengaruh dalam hidup pria.

Memang kami para pria ada yang pandai dan tak pandai mengungkapkan rasa sayang serta cinta kami kepada kalian wahai para wanita, mungkin kami para pria terkesan acuh, kaku, cuek, sangar dan lain sebagainya. Tapi ketahuilah kalian para wanita pada dasarnya kami para pria mengungkapkan cinta dan sayang dengan kalian segenap jiwa raga kami serta yang paling penting dengan tanggung jawab kami kepada kalian sebagai wanita.

Bahu ini masih cukup kuat untuk menjadi sandaran dari semua keletihan, kelelahan bahkan berusaha air mata tak jatuh dan membuat senyum itu kembali terlihat dalam senyum kalian wahai wanita yang telah memilki pasangan. Badan ini cukuppun tegar dan hangat untuk pelukan ketenangan jika sedang terjadi gundah gulana dan badai melanda.

Sekali lagi, kami para pria perbuatan untuk berusaha memberikan yang terbaik untuk wanitanya. Wahai para wanita terima kasih sudah memilih dan percaya kami para pria sebagai suami, kekasih, atau pasangan hidup untuk selamanya sampai nafas terhenti dan denyut nadi tak lagi berdetak. Terima kasih Tuhan Engkau telah menciptakan sosok wanita dalam kehidupan pria. Tak ada yang seindah dalam kehidupan ini selain mendapatkan sesosok wanita yang mengerti dan sesosok pria yang bertanggung jawab. Mungkin akan hampa jika seseorang pria dan wanita belum menemukan sosok pendamping yang akan menjadi perjalanan dinamika hidup.

Sekuat-kuat seorang pria jika tak ada wanita dalam hidupnya maka hatinya getir, karena hati tak akan bisa dibohongi walaupun seakan tegar begitupun juga sebaliknya.

Jakarta, 23 Januari 2015
                                                     
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar