Mentari pagi di hari Rabu, 02
April 2014 ketika terbangun tidak ada perasaan apa-apa, seperti biasa setelah
bangun tidur mengecek posel ada beberapa pesan yang masuk entah itu BBM atau
SMS, pada waktu membaca pesan ponsel satu persatu, tangan dan mata terhenti ketika
membaca SMS dari seorang teman, sontak saja menelpon balik menanyakan kabar
yang dikirim, dengan perasaan getir, marah dan badan seakan lemas apa benar
info yang di sampaikan, bahwa seorang kawan yang sudah seperti saudara sendiri
sudah di panggil Sang Pencipta dan kembali kepangkuan-Nya secara mendadak
katanya kecelakaan.
Setelah dikonfirmasi teman, dengan
jawaban yang pasti, masih tidak yakin dengan jawaban itu langsung mengirim
pesan melaui BBM yang bersangkutan, ternyata ada respon yang membuat badan ini
lemas antara percaya dan tidak percaya, bahwa Fajar telah meninggal dunia tadi
subuh karena pembulu darahnya pecah mohon do’annya, begitu kira-kira jawabnnya dan
yang menjawab BBM nya adalah saudarnya.
Fajar nama kawan yang sudah telah
tiada dalam dunia ini, orang yang sangat bersahaja, baik, dan murah senyum terhadap
orang lain, dia adalah kawan satu jurusan walaupun beda satu angkatan di atas, kawan
satu kosan, satu organisasi di BEM-Jurusan, BEM-Fakultas posisi dia sebagai Presiden, dan di HMI
Ciputat. Bukan sekedar itu dia juga menjadi kawan sharing, bercanda, main dan
lain-lain.
Sebenarnya, karakter Fajar ini
orangnya tidak neko-neko apalagi dalam bergaul dengan siapapun, makanya dimana
saja banyak teman yang deket dan care, walaupun
dengan angakatan di bawah tidak ada sekat antara senior junior, tidak pernah
merasa minta di hormati, dan tidak merasa besar, justru anggapan orang pernah
dekat dia itu salah satu sosok senior yang patut di hormati dan disegani serta
bijak jika dimintai masukan.
Sedangan di mata saya sendiri
sebagai orang yang pernah ngekost bareng dan organisasi bareng, mungkin lebih
dari seorang kawan dan sudah seperti saudara, bahkan terkadang saling curhat
entah itu masalah pribadi atau organisasi. Dia merupakan sosok kawan yang sangat
peduli dengan orang lain apalagi sama kawan sendiri, tidak segan-segan dan
hitung-hitungan orangnya tak peduli bagaimana dirinya sendiri.
Banyak kenangan yang di lalui
susah senang selalu bersama, ada satu kejadian pada waktu itu Kemal salah kawan
satu kosan baru datang dari rumah di Priuk membawa makan dan lauknya, memang
kondisi lagi cekak dompet. Pas makanan digelar biasa makan anak kost seadanya dan bareng-bareng, tapi
sebelum mulai Fajar ngomong “gan
makannya ntar yah, nunggu sella kita makan bareng-bareng”. Sella datang baru
kita semua mulai makan, begitu nikmat makan bersama “ngariung” kenyang juga
bareng, indahnya kebersamaan. Sedikit dari sekian banyak cerita ini membuktikan sifat dia yang baik dan setia, apalagi dengan pasangan, terbukti Sella tepukau dan suka dengan
sosok Fajar. Sella adalah pacar sekaligus wanita yang dia nikahi.
Dia selalu datang membawa
keceriaan, terbukti jika mau datang pasti mengubungi satu-satu sekedar melepas
kangen, bersenda gurau, ceng-cengan
dan moment lain yang tak akan pernah telupakan, maklum saja setelah nikah dia
memutuskan untuk tinggal di Garut dan memulai usaha ternak lele dan pakan
ternak, pernah Fajar punya impian ingin jadi agen pakan ternak dan itu
diutarakan terakhir kita kumpul di Ciputat, sekali kita pernah main ke Garut
waktu itu dia belum nikah dan ternyata usahanya bagus dan sedang berkembang.
Kita cenderung kalau kumpul di Ciputat karena
di sana tempat kita betemu dan disatukan dengan kesamaan dalam perkawanan dan
persahabatan, meskipun sekarang semua sudah pada sibuk, ada yang kerja, usaha
dan ngajar niat untuk selalu berkumpul selalu besar walaupun hanya sekedar kangen-kangenan.
Padahal sebelum dia di panggil
Tuhan sudah ada niatan ingin main ke garut lagi, tapi ga jadi karena sang istri sedang di bogor mempersiapkan kelahiran
anak pertama yang sudah dinantikan, dan dipastikan akan berangkat ke bogor juga
dengan begitu kita bersama kawan-kawan yang lain akan kumpul di bogor juga
sekalian menengok calon keponakan yang akan lahir kedunia.
Niat hanya sekedar niat, jika
Tuhan mengizinkan lain semua pasti akan terjadi dan dalam hati berkata “ ternyata Allah lebih sayang dan kangen
sama lo, jar…!!!” . mungkin ini jalan yang terbaik atas Kehendak-Nya, di
saat anak yang di dambakan dalam hitungan hari akan lahir dan menghirup udara
dunia, kau pergi dengan tenang, dan ini membuat
sebagian orang yang mengenal dirimu lemas dan terdiam mendapat kabar bahwa kau
sudah meninggalkan kita semua, terutama anak yang masih dalam rahim istrimu.
Kini putra mu yang di idam-idamkan
telah lahir ke dunia ini dengan selamat dan sehat begitu juga dengan ibunya, semoga
keduanya diberikan kekuatan dan keteguhan oleh Sang Pemilik Alam Raya ini. Kawan
tenanglah kau di sana, biarkan kami di sini selalu mendoakan mu dengan penuh
keikhlasan. Kelak putra yang kau banggakan tumbuh menjadi anak yang bisa
membanggakan agama, bangsa dan selalu mendoakan orang tuanya.
Selamat jalan kawan tenanglah di
sana, semoga mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Amin
Tulisan ini hanya refleksi
subjektif untuk salah seorang kawan saja, mohon maaf apabila ada kekurangan dan
tidak berkenan di hati.
Jakarta, 02 Mei 2014
Amar Md
Begitula kira2 sosok Fajar. Satu2 kawan kita dipanggilNya. Kurang dr sbulan stlh kprgian Wahab, Fajar pun mnyusul.. Sontak semua yg mngenal mrk kmbali terdiam, meneteskan air mata.
BalasHapusItulah yg trbaik buat mrk, mrk tlh mnuliskan sejarah di hati kita semua. Slamat jalan kawan.