Kamis, 02 Januari 2014

TAHUN BARU; SELALU SAJA BEGITU



Melewati moment  pergantian tahun , selalu banyak peristiwa dan kejadian yang sudah kita lewati dan jalani di tahun sebelumnya entah itu persoalan kehidupan, cinta, kesenangan, kegembiraan, kekecewaan, kesedian dan masih banyak lagi.  Tahun yang lalu biarlah berlalu apapun rasanya pahit atau manis kita jadikan sebagai pelajaran untuk melangkah di tahun yang baru.

Menyambut tahun baru setiap orang menyikapinya dengan caranya masing-masing, tapi biasanya tahun baru identik dengan terompet dan kembang api yang sangat luar biasa dahsyat bahkan sampai mengeluarkan milyaran rupiah hanya untuk kembang api.

Malam tahun baru biasanya adalah moment paling ditunggu-tunggu karena waktu pergantian tahun di mulai pukul 00.00, lagi-lagi setiap orang menyikapi malam tahun baru dengan berbagi macam cara ada yang jalan-jalan menuju pusat keramaian, jalan ke puncak, pulang kampong, berkumpul bareng keluarga, jalan sama pacar, bagi yang jomblo paling jalan sendirian atau kumpul bareng temen tongkrongan, bakar ikan atau jagung ada juga biasa-biasa aja menyabut tahun baru.

Jika, kita pikirkan moment pergantian malam tahun baru itu hanya ingin melihat dan menyaksikan moment tersebut dengan ditandai dengan nyalanya kembang api yang menghiasi langit malam dengan berbagai macam bentuk kembang api, boleh saja jika menyaksikan keindahan kembang api yang menyalah dan menghiasi langit tahun baru hanya 15-30 menit sambil dibarengi dengan terompet, tapi setelah itu selesai dan bubar yang terjadi apa kemacetan dan berdesak-desakan karena acara ceremonial tahun baru telah usai.

Setelah usai acara yang tersisah hanyalah sampah yang berserakan, taman yang rusak karena terinjak-injak, kita patut berterima kasih dan menghargai para petugas kebersihan dan taman. Mereka menunggu dan besiap-siap melakukan tugasnya membersihkan sampah-sampah bekas acara malam tahun baru sampai kembali bersih dan asri taman yang terijak-injak.

Sebenarnya kalau mau jujur merekalah yang mengawali tahun baru dengan kebaikan dan kepedulian dengan membersihkan sampah dan memperbaiki taman, memang para petugas kebersihan dan pertamanan digaji oleh pemerintah dan duitnya dari hasil pajak kita semua, jika kita menelisiik lebih jauh lagi gaji mereka itu ga seberapa dari kontribusi jasa yang mereka lakukan untuk keasrian kota tanpa sampah dan taman yang indah yang sering kita pakai untuk jogging dan jalan-jalan santai di tengah keasrian taman.

Masalah sampah dan petugas kebersihan hanya bagian dari pasca malam tahun baru, mungkin ga semua yang jalan-jalan seperti itu, ada juga yang berdiam di rumah untuk intropeksi diri mengingat tahun yang lalu dan mempersiapkan tahun yang akan datang. 

Ada hal yang patut kita ingat dan pikirkan setelah merayakan tahun baru dengan keriangan dan kegembiraan yang terjadi hanyalah seperti biasa, kehidupan kembali seperti semula  tak ada bedanya yang ada hanyalah harapan baru dan semnagat baru semoga di tahun yang baru ini ada kebikan yang meningkat, itu juga jika kita berpikiran seperti itu, ada juga sabagian orang pasca malam tahun baru paginya bingung apa yang ingin dilakukan, tak ada planning, tak ada resolusi yang ada hanya kekosongan tanpa ada arah yang jelas.

1 Januari 2014 itu bertepatan dengan 99 hari sebelum terselenggaranya pemilu secara nasional, jadi tahun baru ini jika kita tidak punya arah yang jelas akan di gerus oleh zaman, karena tahun ini dinamakan tahun politik dengan begitu semua situasi akan lebih dinamis dan bangsa Indonesia akan mengalami transisi kepemimpinan.

Situasi yang sangat dinamis sehingga keadaan tidak menentu, imbas dari itu semua menurut pakar kondisi ekonomi Indonesia akan mengalami ketidak stabilan bahkan mengalami penurunan yang sangat drastis sehingga para investor akan menahan ivestasi ke Indonesia. Keadaan yang tak menentu itu imbas besarnya adalah rakyat menengah kebawah, para pekerja menengah kebawah. Kebutuhan tidak seimbang keadaan ekonomi terjepit.

Konteks social, budaya dan agama juga mengalami imbasnya, diprediksikan oleh para pakar dan ahli social, budaya dan keagamaan bahwa tahun 2014 ini jika tidak diantisipasi bisa terjadi kekacauan seperti 1998, karena kondisi pemerintahan dan politik serta kebudayaan dipermainkan oleh yang memiliki kepentingan dengan segala macam cara, apalagi era globalisasi saat ini semua jika tidak ada filter dan pembekalan di masyarakat yang terjadi adalah ketidak tahuan dan pembodohan oleh para elit dan asing yang ingin  menguasai sumber daya bang sa ini, yang terjadi jika tidak ada antisipasi adalah konflik antar suku, ras dan agama, tidak adanya toleransi terhadap sesama manusia dan anak bangsa bahkan jika berlanjut Indonesia akan menuju Balkanisasi.  

Balkanisasi adalah sebuah istilah geopolitik awalnya dipakai untuk menyebut proses fragmentasi atau pembagian suatu wilayah atau negara menjadi beberapa wilayah atau negara kecil yang sering bertentangan atau tidak kooperatif satu sama lain. Istilah ini dianggap peyoratif (Wikipedia.org) , bisa di bilang akan terjadi pemisahan atau permintaan kemerdekaan pada tiap-tiap daerah menjadi Negara, dan ini terjadi pada Negara-negara di eropa seperti Uni Soviet.

Kita sebagai rakyat Indonesia tidak menginginkan adanya Balkanisasi terjadi di Negara yang kita cintai ini, kita harus sadar dengan keadaan ini harus kembali menjalin kekompakan dan toleransi terhadap sesama, dan kita harus mempertahankan dan menjaga ibu pertiwi ini. Perjuangan zaman kita lebih berat dibandingan perjuangan melawan penjajah waktu itu, karena yang kita lawan adalah sesama kita sendiri begitulah petikan pesan Bung Karno kepada generasi sesudahnya termasuk kita.

Menyambut tahun baru memang selalu seperti itu-itu saja tiap tahun hanya sekedar ceremonial saja setelah petasan kembang api berakhir selesai pula acaranya, apapun dan bagaimanapun menyikapi masalah tahun baru ada yang pro dan kontra yang terpenting adalah memulai harapan dan semangat yang baru menuju cita-cita demi kebaikan diri kita sendiri, keluarga, lingkungan dan bangsa ini.

Dengan demikian kita bedo’a agar di awal tahun 2014 ini Allah Tuhan Semesta Sekalian Alam Raya ini memberikan kekuatan, rahmat dan rahim-Nya untuk kita sebagai individu dan warga Negara, semoga Allah juga memberikan keselamatan dan keutuhan bagi bangsa, Negara dan rakyat ini.

Jakarta, 02 Januari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar