Senin, 19 Agustus 2013

JODOH YANG TAK KUNJUNG DATANG



Berbicara masalah jodoh setiap orang dari anak muda sampai orang yang sudah umur memang sangat controversial, terkadang orang ada yang sensitive, ada yang senang, ada yang menjauh dan lain-lain orang meresponsnya. Jodoh ini di ibaratkan hubungan garis segitiga yaitu antara kita, pasangan kita dan Tuhan, dan ini akan selalu ada serta sinkron.


TUHAN


      PRIA             WANITA
.

Jodoh adalah bersatunya sepasang anak manusia yang saling mencintai dan merindukan satu sama lain dengan sebuah ikatan yang sacral untuk membangun mahligai rumah tangga yang indah, tentram, dan penuh kasih sayang. Memang indah jika dipikirkan mengenai jodoh ini, namun yang jadi permasalahannya adalah siapa sosok pasangan dan rupa wajah yang nanti berjodoh dengan kita, dan pertanyaan itu selalu ada dalam alam bawah sadar setiap insan manusia tanpa terkecuali.
Pertanyaan tersebut tetap berlaku terhadap orang yang sudah mempunyai pacar atau pasangan, karena bisa saja di tengah jalan putus atau masing-masing berjodoh dengan orang lain, misalnya, di tinggal nikah, di rebut dengan orang lain, di khianatin, di saktin, pokoknya macam-macam permasalahnya. Itu yang sudah punya pacar apalagi yang masih jomblo.
Memang, menurut para pakar ahli percintaan Jomblo itu terbagi beberapa kategori:
1.      Jomblo Kultural adalah jomblo yang sudah lama menyendiri dan sangat sudah dapat pasangan, selalu saja di tolak jika nembak sosok yang di sukai, cukup malang memang jika kategori ini sepertinya harus mandi kembang tujuh rupa atau taubat dan minta ampun sama Yang Maha Kuasa.
2.      Jomblo Kebathinan adalah kategori jomblo seumur hidup walaupun sudah punya pasangan dan nikah namun jiwa dan hatinya tetap jomblo.
3.    Jomblo Profesional adalah kategori  jomblo yang memang bukan tak mampu mendapatkan orang yang disukai, akan tetapi memang ingin menyendiri dahulu karena ada hal yang ingin dicapai, mungkin mau focus terlebih dahulu baru nanti memikirkan pasangan.
Kategori tersebut hanya pandangan menurut pakar percintaan, bisa benar dan salah tapi yang terpenting adalah kita mencoba mencari jodoh yang sesuai dan mengerti akan situasai yang kita alami, jika kembali kita lihat table yang di atas jodoh itu merupakan horizontal kita sesame manusia untuk saling berkomunikasi dan berusaha mencarinya, bisa di bilang ada usaha yang dilakukan. Kedua adalah hubungan vertical kita dengan Tuhan yang menjadi penentu dan perestu untuk hubungan jodoh, kita selalu berdoa dan meminta di berikan jodoh yang terbaik, namun Tuhan tidak akan memberikan begitu saja karena kita harus usaha mencarinya.
Dari table tersebut juga ada sikap simbiosis mutualisme antara satu dengan yang lain, dan jodoh itu pasti datang dan pasti Tuhan berikan kepada kita tergantung bagaimana kita menghampiri jodoh itu. Kita yakin dan pasti memiliki jodoh masing-masing, terkadang juga putus ada karena jodoh itu tak kunjung datang malahan ada yang mengeluh kenapa Tuhan menahan jodoh itu, mungkin sudah terlalu kuat berharapnya.
Ada juga sebagian orang membicarakan jodoh males dan menjauh, karena mungkin ada hal yang lain yang membuatnya menunda jodoh itu walaupu sudah punya pasangan atau pacar, agak sunkan membicarakan masalah itu, yah biasa kemungkinan ada target yang harus dicapai dan di terima dan itu masing-masing orang beralasan. Ada juga orang yang malas membicarakan jodoh tapi hati dan perasaannya ada keinginan untuk itu namun apa daya ada hal yang ga bisa diungkapkan.
Jodoh memang enak dibicarakan namun ada yang sakit bila diungkapkan, semoga saja yang belum menemukan jodoh dipertemukan dan TUhan memberikan yang terbaik untuk masing-masing yang belum menemukan. Untuk orang yang sudah menemukan jodohnya kita doakan semoga Tuhan memberikan kelanggengan dan keharmonisan dalam menjalaninya sampai Tuhan memanggil kembali untuk berada dalam sisi-Nya yang sangat mulia.


Jakarta, 15 Agustus 2013
 

1 komentar:

  1. Selamat berjuang untuk sesuatu yang memang pantas untuk diperjuangkan Bang Amar :)

    Percayalah, karena tulang rusuk sama pemiliknya nggak akan pernah ketuker.

    Yang paling penting buat sekarang, terus belajar perbaikin dan pantesin diri sambil merayu mesra di sepertiga malam-Nya.

    Semangat, Jenderal! :D

    BalasHapus