Alkisah ada sebuah cerita yang
sangat mengaharukan dan sangat menggugah hati pada setiap orang yang
menyimaknya. Cerita ini mengenai perjalanan cinta sepasang makhluk Tuhan yang
paling ganteng dan paling cantik, yang
pria bernama Ipung dan wanita bernama Waty. Dalam perjalanan cinta mereka
berdua tegolong unik.
Awal pertemuan Ipung dan Tika
sebenarnya sudah sejak SD berteman dan mengalami masa-masa kecil bersama di
sekolah, bermain, jalan-jalan dan belajar bersama mereka berdua sudah alami. Memang
pada waktu itu belum timbul benih-benih cinta yah namanya juga anak kecil sukanya masih main dan kencing dicelana
waktu upacara bendera.
Waktu berganti waktu mereka sudah
lulus-lulusan SD dan akan melanjutkan ke jenjang SMP, keakraban dan suka cita merekapun harus
terpisahkan karena ada perbedaan nilai NEM, oh
iya waktu itu masuk SMPN atau SMAN masih menggunakan NEM. Karena sudah
pisah sekolah mereka menikmati masa-masa SMP dangan keadaan yang berbeda-beda.
Seiring perjalanan waktu yang
begitu cepat mereka sudah lulus-lulusan SMP dan ingin melanjutkan kejenjang SMA
maaf untuk kisah waktu SMP ga perlu
diceritain karena ga begitu penting, paling juga kalau ada yang suka-sukaan
masih pake surat cinta yang di titipin sama temen dan main salam-salaman, kalau
ada orangnya masih malu-malu gimana gitu.
Yah bisa dibilang masih labil lah.
Kita berlanjut ke benang
merahnya, sewaktu mau masuk SMA nyatanya mereka satu sekolahan lagi dan
akhirnya kebersamaan mereka kembali bersemi, keakrabanpun kembali terjalin suka
cita pun terbuai dalam waktu yang bersamaan.
Tiba-tiba Ipung karena sering
jalan dan main bareng ada rasa hati yang terjaga untuk tika seorang, ipung pun
ingin menggungkapkan rasa hati nya kepada Waty, namun ada rasa enggan karena
takut kebersamaan akan kandas hanya persolan cinta.
Oh iya karakter Ipung dan Waty sangat bertolak belakang sekali.
Ipung ini karakternya penurut dan pasrah, sedangkan Waty karakternya sangat
keras dan kalau sudah ngambek atau marah susah sekali ditaklukan, tapi karena
sering bareng maka Ipung pun paham wataknya Waty. Walaupun watak Waty yang
seperti itu Ipung tak gentar untuk menaklukan sang dambaan hati apapun
dilakukan, tapi sayangnya Waty belum membuka hati untuk Ipung.
Suatu hari ternyata Waty justru
membukakan pintu hatinnya untuk orang lain bukan untuk Ipung, rasa kecewa
pun mengiringi perasaan Ipung, tapi ga
mau merusak kebersamaan Ipungpun menerima dangan pasrah, sampai Ipung juga
menjalin hubungan dengan wanita lain.
Detik berganti detik, jam
berganti jam, dan hari berganti hari mereka lulus SMA dan masuk kuliah dengan
tempat yang berbeda mereka pun menjalankan aktivitas dan rutinitas sehari-hari
entah itu mereka berdua menjalankan hubungan cinta dengan pasangan
masing-masing, sampai suatu ketika mereka bedua lulus kuliah Diploma III, dan
mencoba untu melamar kerja entah kenapa Tuhan mempertemukan kembali mereka
berdua dalam satu perusahaan yang sama dan pekerjaan yang sama.
Tapi sayangnya Ipung dan Waty
waktu itu sedang menjalin hubungan denga orang lain, jadi mereka berdua biasa aja. Karena satu pekerjaan Waty
sering dianter dan dijemput sama Ipung pas
pulang atau berangkat kerja, dan itu hamper setiap hari apalagi mereka berdua
ternyata melanjutkan kuliah lagi di kampus yang sama.
Sampai-sampai orang di sekitar
mereka mengira Ipung dan Waty ada hubungan cinta, karena dikira mereka berdua pacaran sehingga merusak hubungan dengan pacar
masing-masing dan akhirnya pada putus.
Ternyata pasca mereka berdua menjomblo timbulah hasrat terpendam Ipung yang
sudah lama sekali dia pendam mengenai perasaan yang ingin diutarakan kepada
Waty, tapi Watynya masih belum sreg ternyata
dan belum ada rasa.
Ipung pun tahu bahwa dia bertepuk
sebelah tangan tapi dia hanya pasrah dan berusaha kuat menggapai pujaan
hatinya, sehingga jika Waty lagi marah atau ngambek
suasah sekali dikendalaikan dang a ada yang sanggup, di sini Ipunglah yang
mengerti apa yang dimau oleh Waty dan berusaha baik walaupun Ipung hanya
dijadikan sebagai bantalan ngambek dan maranya Waty, tapi di sini Ipung
berusaha sabar dan mengerti.
Ipung juga tahu bahwa dirinya
bukan type Waty, lagi-lagi dia berusaha dan hanya terus berharap pintu hati
Waty tebuka untuknya. Seiring bergantinya waktu Waty akhirnya sadar bahwa dia
mencari sosok pasangan yang sesuai dengan typenya itu hanya menyakitkan
hatinya, karena selama dia menjalin cinta dengan cowo sesuai dengan typenya itu
pasti berujung putus dan menyiksa perasaan.
Waty pun berpikir “ Ada Emas di depan mata dicuekin justru besi
karat yang jauh dikejar”, mulai dari situ dia membuka hatinya untuk Ipung,
dan Ipungpun menyatakan cintanya yang lama sekali dia pendam, dan akhirnya
mereka menjalin cinta sampai ke jenjang pernikahan.
Sebenarnya Ipung berpikir akan
perjalanan cinta ini dan merupakan “Settingan Tuhan” karena jika Tuhan yang
jadi sutradaranya semua akan menjadi Happy
Ending yang sebenarnya bukan Happy
Ending yang hanya fatamorgana yang dibuat oleh sutradara-sutradara manusia.
Kisah ini merupakan kondisi yang
nyata dalam kehidupan manusia, karena jika Tuhan sudah menyetting apapun akan
terjadi dan kita percaya Tuhan sudah setting kisah kita yang begitu menarik dan
indah jika kita melihat alurnya. Sekian dan Terima Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar