Senin, 01 Juli 2013

JODOH YANG DISETTING TUHAN



Alkisah ada sebuah cerita yang sangat mengaharukan dan sangat menggugah hati pada setiap orang yang menyimaknya. Cerita ini mengenai perjalanan cinta sepasang makhluk Tuhan yang paling ganteng dan paling cantik,  yang pria bernama Ipung dan wanita bernama Waty. Dalam perjalanan cinta mereka berdua tegolong unik.

Awal pertemuan Ipung dan Tika sebenarnya sudah sejak SD berteman dan mengalami masa-masa kecil bersama di sekolah, bermain, jalan-jalan dan belajar bersama mereka berdua sudah alami. Memang pada waktu itu belum timbul benih-benih cinta yah namanya juga anak kecil sukanya masih main dan kencing dicelana waktu upacara bendera.
Waktu berganti waktu mereka sudah lulus-lulusan SD dan akan melanjutkan ke jenjang SMP,  keakraban dan suka cita merekapun harus terpisahkan karena ada perbedaan nilai NEM, oh iya waktu itu masuk SMPN atau SMAN masih menggunakan NEM. Karena sudah pisah sekolah mereka menikmati masa-masa SMP dangan keadaan yang berbeda-beda.
Seiring perjalanan waktu yang begitu cepat mereka sudah lulus-lulusan SMP dan ingin melanjutkan kejenjang SMA maaf untuk kisah waktu SMP ga perlu diceritain karena ga begitu penting, paling juga kalau ada yang suka-sukaan masih pake surat cinta yang di titipin sama temen dan main salam-salaman, kalau ada orangnya masih malu-malu gimana gitu. Yah bisa dibilang masih labil lah.
Kita berlanjut ke benang merahnya, sewaktu mau masuk SMA nyatanya mereka satu sekolahan lagi dan akhirnya kebersamaan mereka kembali bersemi, keakrabanpun kembali terjalin suka cita pun terbuai dalam waktu yang bersamaan.
Tiba-tiba Ipung karena sering jalan dan main bareng ada rasa hati yang terjaga untuk tika seorang, ipung pun ingin menggungkapkan rasa hati nya kepada Waty, namun ada rasa enggan karena takut kebersamaan akan kandas hanya persolan cinta.
Oh iya karakter Ipung dan Waty sangat bertolak belakang sekali. Ipung ini karakternya penurut dan pasrah, sedangkan Waty karakternya sangat keras dan kalau sudah ngambek atau marah susah sekali ditaklukan, tapi karena sering bareng maka Ipung pun paham wataknya Waty. Walaupun watak Waty yang seperti itu Ipung tak gentar untuk menaklukan sang dambaan hati apapun dilakukan, tapi sayangnya Waty belum membuka hati untuk Ipung.
Suatu hari ternyata Waty justru membukakan pintu hatinnya untuk orang lain bukan untuk Ipung, rasa kecewa pun  mengiringi perasaan Ipung, tapi ga mau merusak kebersamaan Ipungpun menerima dangan pasrah, sampai Ipung juga menjalin hubungan dengan wanita lain.
Detik berganti detik, jam berganti jam, dan hari berganti hari mereka lulus SMA dan masuk kuliah dengan tempat yang berbeda mereka pun menjalankan aktivitas dan rutinitas sehari-hari entah itu mereka berdua menjalankan hubungan cinta dengan pasangan masing-masing, sampai suatu ketika mereka bedua lulus kuliah Diploma III, dan mencoba untu melamar kerja entah kenapa Tuhan mempertemukan kembali mereka berdua dalam satu perusahaan yang sama dan pekerjaan yang sama.
Tapi sayangnya Ipung dan Waty waktu itu sedang menjalin hubungan denga orang lain, jadi mereka berdua biasa aja. Karena satu pekerjaan Waty sering dianter dan dijemput sama Ipung pas pulang atau berangkat kerja, dan itu hamper setiap hari apalagi mereka berdua ternyata melanjutkan kuliah lagi di kampus yang sama.
Sampai-sampai orang di sekitar mereka mengira Ipung dan Waty ada hubungan cinta, karena dikira mereka berdua pacaran sehingga merusak hubungan dengan pacar masing-masing dan akhirnya pada putus. Ternyata pasca mereka berdua menjomblo timbulah hasrat terpendam Ipung yang sudah lama sekali dia pendam mengenai perasaan yang ingin diutarakan kepada Waty, tapi Watynya masih belum sreg ternyata dan belum ada rasa.
Ipung pun tahu bahwa dia bertepuk sebelah tangan tapi dia hanya pasrah dan berusaha kuat menggapai pujaan hatinya, sehingga jika Waty lagi marah atau ngambek suasah sekali dikendalaikan dang a ada yang sanggup, di sini Ipunglah yang mengerti apa yang dimau oleh Waty dan berusaha baik walaupun Ipung hanya dijadikan sebagai bantalan ngambek dan maranya Waty, tapi di sini Ipung berusaha sabar dan mengerti.
Ipung juga tahu bahwa dirinya bukan type Waty, lagi-lagi dia berusaha dan hanya terus berharap pintu hati Waty tebuka untuknya. Seiring bergantinya waktu Waty akhirnya sadar bahwa dia mencari sosok pasangan yang sesuai dengan typenya itu hanya menyakitkan hatinya, karena selama dia menjalin cinta dengan cowo sesuai dengan typenya itu pasti berujung putus dan menyiksa perasaan.
Waty pun berpikir “ Ada Emas di depan mata dicuekin justru besi karat yang jauh dikejar”, mulai dari situ dia membuka hatinya untuk Ipung, dan Ipungpun menyatakan cintanya yang lama sekali dia pendam, dan akhirnya mereka menjalin cinta sampai ke jenjang pernikahan.
Sebenarnya Ipung berpikir akan perjalanan cinta ini dan merupakan “Settingan Tuhan” karena jika Tuhan yang jadi sutradaranya semua akan menjadi Happy Ending yang sebenarnya bukan Happy Ending yang hanya fatamorgana yang dibuat oleh sutradara-sutradara manusia.
Kisah ini merupakan kondisi yang nyata dalam kehidupan manusia, karena jika Tuhan sudah menyetting apapun akan terjadi dan kita percaya Tuhan sudah setting kisah kita yang begitu menarik dan indah jika kita melihat alurnya. Sekian dan Terima Kasih

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar