Kamis, 17 Januari 2013

AKIBAT PUDARNYA “KESEIMBANGAN”



Hari ini kebanyakan orang pasti merasakan yang namanya kebanjiran, dari kalangan proletar hingga kaum elit sedang menikmati dampak kebanjiran, mungkin berbagai macam cara orang mengatasinya dari mengeluh hingga pasrah menerima bahkan sampai ada yang memaki-maki, entah siapa yang di maki toh semua juga merasakan.
Fenomena banjir banyak sekali terlihat ada yang rumahnya terendam dari kawasan istana, kompek hingga kawasan kumuh, di jalan orang sibuk membetulkan kendaraan mobil dan motor mogok karena terendam air.
Akan tetapi tidak akan pernah selesai jika semua orang seperti itu, coba kita lihat banjir ini hanyalah sebuah akibat, sedangkan setiap masalah ada sebab dan akibat. Sedangkan sebab fenomena banjir hanyalah masalah “keseimbangan”, kenapa seperti itu? Karena kita sering kali melupakan dan mengesampikan yang namanya “keseimbangan”, dalam hal ini yang disebut “keseimbangan” adalah antara Tuhan, Alam, dan kita sebagai manusia.
Sering kali kita berpikir maju dan modern, ada hal yang kita lupa dengan lingkungan dan alam ini, yang memberikan segala macam menghidupan yang sangat luar biasa untuk kita, akan tetapi kita tidak memberikan hal yang negative seolah-olah kita mengeksploitasi atau memperkosa alam, sehingga alam rusak tidak terjaga. Kita ini terkadang egois terhadap alam ini, dia sudah memberikan semua hak yang kita butuhkan tapi kita telah melupakan hak yang alam butuhkan.
Mungkin Tuhan atau alam sudah bosan dengan kita sehingga kita diberikan banjir sudah kewalahan dan tak berkutik. Kita tak tahu apalagi setelah ini, semoga kita berpikir untuk selalu “meyeimbangan” kehidupan kita, karena hidup ini adalah siklus yang seimbang maka kita harus hidup dengan “keseimbangan”.
Tulisan ini hanya torehan semata untuk kita selalu berpikir tentang “keseimbangan” dan positive dengan alam dan isinya, semoga Tuhan memberikan yang terbaik untuk kita menuju jalan “keseimbangan”.

Jakarta, 17 Januari 2013
MMD




Tidak ada komentar:

Posting Komentar