Minggu, 09 Januari 2011

ATLANTIS, JAKARTA, DAN BETAWI

Apakah sejarah dan kebudayaan akan segera hilang dari peradaban dunia seperti peradaban Atlantis?...itu hayalah pertanyaan dari seorang anak Betawi yang melihat kondisi kebudayaan Betawi  dan Jakarta seperti ini. Suasana dan kondisi kota Jakarta sebagai ibukota dan kota metropolitan menjadiakan daerah ini dituntut untuk seperti kota metropolitan lainnya, ada gedung-gedung pencakar langit, mal-mal, perumahan, dan bangunan-bangunan yang mewah, tetapi sayangnya pembangunannya tidak melihat aspek sosial dan lingkungan serta dampaknya.
Coba kalau kita lihat secara seksama dari segi sosial apalagi kultural yang notabennya penduduk asli  Jakarta adalah Betawi, warganya semakin terpinggirkan dan hanya menempati daerah2 pinggiran, sedangkan di daerah2 perkotaan yang dahulu mereka tempati sudah menjadi gedung2 yang besar dan mewah, apa lagi masalah kebudayaan sudah mulai mengalami degradasi dimata putra betawi sekarang, karena bersaing dengan kebudayaan2  yang datang bahkan dianggap modern. Padahal kebudayaan adalah salah identitas bangsa, bagaimana kita sebagai masyarakat Betawi mempertanggung Jawabkan terhadap anak cucu bahwa sejarah dan kebudayaan Betawi hanya tinggal kenangan dan cerita dalam buku saja.
Untuk dampak lingkungan apa yang diprediksi para ahli lingkungan hidup kota jakarta 2030 sudah tenggelam, karena akibat pembangan yang  asal-asalan tidak melihat dampaknya nanti, sekarang pun terjadi tanah di jakarta sudah mulai turun akibat air tanah berkurang dan ini di sebabkan tidak ada ruang air untuk nyerap ke tanah dan tumbuhan, karena sudah rapat dengan gedung dan banguan yang tinggi dan besar serta mewah. Dengan kondisi seperti ini sebenarnya warga Betawi khususnya dan warga jakarta seluruhnya yang menengah kebawah megalami dampaknya, seperti banjir, udara panas dll.
Akibat dari itu semua juga merubah watak warga yang ada dijakarta menjadi berubah dari awalnya bergotong royong, toleransi, lemah lembut menjadi indiviualistik serta gampang marah dan kekerasan dimana-mana.
Kalau sudah seperti itu mungkin kalau tidak segerah dipikirkan dan ditindak oleh orang-orang yang mempunyai andil dalam maslah ini khususnya pemerintah daerah yaitu gubernur untuk menindak lanjuti  permaslahan yang serius ini, mungkin kejadian sebuah peradaban yang besar yaitu ATLANTIS yang tenggelam dan hilang dari muka bumi ini terjadi pada kota Jakarta dan peradaban Betawi.Na’uzubillah min Dzalik.
Semoga kita sebagai anak Betawi Khususnya sebagai warga asli Jakarta dan umumnya warga secara keseluruhan dapat sadar dan bersama-sama membangun dan menjaganya, tapi kepada yang mempunyai kebijakan di kota ini jangan hanya berdialektika saja dan membuat kebijakan yang merugikan orang banyak khususnya untuk masalah Sejarah dan kebudayaan Betawi jangan hanya menjadi hal yang ceremony pada moment-moment tertentu saja.

Jakarta, 11 Oktober 2010
Mu'ammar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar